Setiap tahun SMPN 12 Lhokseumawe rutin melaksanakan kegiatan In House Traning atau sering disingkat dengan IHT. Bila merujuk definisi dari IHT ini sebenarnya adalah pelatihan internal sekolah untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. IHT ini sangat penting dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru.
Kegiatan IHT yang digelar pada tanggal 20 Maret 2023 yang lalu ini dibuka oleh kepala sekolah Sri Aryati, S.Pd., M.Pd. Dalam kata-kata sambutannya beliau menyampaikan tujuan IHT antara lain adalah untuk meningkatkan kompetensi dan optimalisasi peran guru di sekolah sebagai penuntun para murid untuk mencapai apa yang dicita-citakannya. Peran guru bukan hanya sebagai pendidik, tapi juga sebagai motivator, konselor sekaligus fasilitator bagi para murid-muridnya. Selain itu tujuan dari pelaksanaan IHT ini juga adalah untuk meningkatkan komitmen profesional guru dalam mengembangkan dan menjalankan Kurikulum Merdeka khususnya pada kemampuan guru menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan mengembangkan instrumen pada asesmen awal, formatif dan sumatif. Adapun narasumber dalam kegiatan IHT ini adalah M. Sahrum, M.Pd yang juga merupakan pengawas pembina di SMPN 12 Lhokseumawe.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan dari pagi hingga sore hari ini, para guru diberi kesempatan untuk tampil mempresentasikan hasil kerja kelompoknya yaitu pemaparan tentang ATP untuk Fase D yang disusun menurut mata pelajaran masing-masing. Adapun langkah dalam menyusun ATP ini adalah dengan mengurutkan terlebih dahulu elemen dan Capaian Pembelajaran (CP). Selanjutnya dari CP ini ditarik Kompetensi Inti yang harus dikuasai siswa dari kelas VII hingga kelas IX. Lalu dari Kompetensi Inti dirumuskan Tujuan Pembelajaran dan lingkup materinya. Selanjutnya dipilah mana yang akan diajarkan di kelas VII, VIII atau IX semester ganjil dan genap. Produk akhir yang diharapkan dari kegiatan IHT ini adalah terselesaikannya ATP semua mata pelajaran dari kelas VII hingga kelas IX.
Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun agar mutu dan kualitas guru semakin meningkat, karena sejatinya seorang guru haruslah terus belajar untuk meningkatkan profesionalismenya sesuai dengan tuntutan zaman. Mengutip pendapat bapak pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara "Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Untuk itu diharapkan guru dapat memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki oleh seorang anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat nantinya.
Salam Literasi!
No comments:
Post a Comment