Cerita Fantasi: Legenda Dewi Bulan - SMP Negeri 12 Lhokseumawe

Breaking

Saturday, February 13, 2021

Cerita Fantasi: Legenda Dewi Bulan

 


LEGENDA DEWI BULAN

Bulan Jelita merupakan seorang anak dari petani miskin yang tinggal di pedesaan. Karena sangat miskin semua orang di desa tersebut tidak peduli dengan keluarganya. Bulan memiliki penyakit kulit yang sangat aneh di wajahnya. Sehingga menyebabkan wajahnya menjadi kusam dan hitam.Jika belum pernah mengenalnya, pasti orang-orang akan mengira bahwa ia adalah jelmaan hewan buruk rupa atau monster yang menyeramkan. Semua warga desa sangat takut terhadapnya. Bukan hanya karena wajahnya yang buruk saja, tapi juga takut tertular penyakitnya tersebut.

Warga di desa tersebut selalu mencemooh dan menghina bulan. Saat pergi ke luar rumah, bulan selalu menutupi wajahnya dengan kain agar saat berpapasan dengan warga, mereka tidak merasa jijik. Pada suatu malam saat sedang tidur, ia mimpi bertemu pangeran tampan yang sangat ramah kepadanya.

Setelah memimpikannya, ia pun sering mengingat wajah dan tingkah laku sang pangeran dan berharap bahwa pangeran bisa ada di dunia nyata. Keinginannya yang kuat tersebut membuat bulan selalu memimpikannya.

Suatu hari, ia menceriakan mimpinya tersebut kepada sang ibu dan juga mengungkapkan keinginannya untuk bertemu pangeran. Ibunya merasa bahwa bulan tak pantas untuk bertemu pangeran tampan dan berkata.

“Sudahlah bulan anakku, kau tidak pantas untuk bertemu pangeran itu. Lupakan saja semua mimpimu tentang pangeran. Hal itu tidak akan menjadi kenyataan dan jangan pernah menceritakan ini kepada tetangga.”

“Ibu sungguh tidak ingin menyakiti perasaanmu nak, ibu hanya tidak ingin jika anak gadis ibu satu-satunya menjadi kecewa karena diolok-olok oleh tetangga.” Lanjut ibu sembari mengusap kepala bulan dengan lembut.

Bulan pun sadar akan mimpinya yang sangat mustahil untuk bisa terwujud. Apalagi melihat kondisi wajah bulan yang saat ini sedang buruk, pasti pangeran akan takut saat melihatnya. Malam berikutnya bulan termenung sembari menghadap langit yang indah dan bertaburan bintang yang berkilau mengelilingi bulan.

“Sungguh pemandangan yang sangat cantik, andai saja aku bisa secantik bulan itu.” Gumam Bulan Jelita sendirian. Seketika saja, ia teringat akan Dewi Bulan yaitu dewi yang menghuni sebuah bulan. Konon Dewi Bulan adalah sesosok wanita yang memiliki paras cantik dan rupawan. Kecantikannya lah yang membuat bulan selalu bersinar.

Setiap orang tua selalu menginginkan anaknya mempunyai kecantikan seperti Dewi Bulan. Tak terkecuali orang tua Bulan Jelita. Sehingga saat ia lahir diberi nama Bulan Jelita sama seperti Dewi Bulan. Selain memiliki wajah yang sangat cantik Dewi Bulan juga memiliki sifat yang sangat baik dan penyayang.

Dewi tersebut sering kali turun ke bumi untuk membantu manusia yang sedang mendapat banyak masalah hidup. Bulan Jelita sangat ingin bertemu Dewi Bulan untuk meminta wajahnya agar bisa secantik dia atau bisa secantik dahulu.

Kemudian, bulan pun ingat bahwa keberadaan Dewi Bulan hanyalah terdapat pada cerita dongeng yang sering diceritakan oleh orang tua yang memiliki anak perempuan. Dan berharap agar anak perempuannya kelak bisa memiliki paras secantik Dewi Bulan.

Akhirnya Bulan pun mengubur keinginannya untuk bertemu Dewi Bulan apalagi untuk memiliki wajah cantik sepertinya. Sebenarnya Bulan Jelita adalah gadis desa yang memiliki hati yang lembut, baik, penyabar dan juga suka membantu orang.

Akan tetapi, warga desa tidak ingin pekerjaannya dibantu oleh Bulan lantaran kondisi wajahnya yang buruk dan takut tertular penyakit tersebut. Pada saat sore hari, Bulan diminta oleh ibunya untuk menjenguk nenek tua yang merupakan salah satu tetangganya.

Setelah menjenguk, memberi makanan dan juga merawat sang nenek tak terasa hari sudah semakin gelap. Bulan pun kebingungan karena jalan menuju rumahnya sangat gelap dan tidak ada obor atau alat penerang lainnya. Tiba-tiba datanglah beberapa kunang-kunang yang bersinar cerah dan mengelilingi Bulan Jelita.

Kunang-kunang tersebut seolah-olah menuntun dan menerangi jalan. Setelah berjalan cukup jauh, Namun, rumah yang dituju tak kunjung sampai. Lalu ia bergumam di dalam hatinya, “Sepertinya, ini bukan arah menuju rumahku?”

Ribuan kunang-kunang tersebut ternyata menuntun Bulan Jelita menuju hutan rindang yang gelap gulita. Bulan Jelita sangat panik dan takut kemudian salah satu kunang-kunang tersebut berbicara kepadanya, “Jangan takut bulan, Kami tidak akan menyakitimu. Kami akan membantumu untuk menyembuhkan penyakit kulit di wajahmu.”

Dengan perasaan cemas dan bercampur heran, Bulan pun bertanya kepada kunang-kunang.

“Sebenarnya siapa kalian ini?” Ujar Bulan Jelita.

“Kami adalah utusan Dewi Bulan, Kami disuruh membawamu ke sini karena Kamu adalah gadis yang baik hati dan juga penyabar.” Jawab salah satu kunang-kunang.

Bulan pun menunggu di sekitar danau. Tak lama kemudian kunang-kunang pun menghilang dan keadaan menjadi seperti semula. Bulan tak bisa melihat apa-apa karena sangat gelap. Beberapa saat kemudian terdapat cahaya bulan yang turun dari langit. Cahaya itu terpantul ke permukaan danau yang berada di hadapannya.

Tiba-tiba bayangan bulan di danau tersebut berubah menjadi bayangan wanita yang sangat cantik dengan mengenakan jubah berwarna emas. Dengan perasaan cemas dan takut, Bulan pun bertanya pada wanita tersebut.

“Wahai wanita cantik, siapakah engkau?”

“Aku adalah Dewi Bulan yang akan membantumu untuk mengubah wajah buruk mu menjadi cantik kembali.” Jawab Dewi Bulan. Mendengar jawaban tersebut kemudian Bulan Jelita sangat bahagia karena bisa bertemu dengan Dewi Bulan.

“Kau adalah wanita yang sangat baik dan juga sabar. Meski kau telah menerima cemoohan dari orang banyak tapi kau tidak pernah membalas perlakuan mereka. Aku akan mengubah wajah mu menjadi cantik sebagai imbalan atas kesabaranmu selama ini.” Jelas Dewi Bulan.

Dewi Bulan akhirnya memberikan kepada bulan. Lalu, Dewi Bulan berkata kepadanya, “Basuhlah wajahmu menggunakan air ini maka, wajahmu akan berubah menjadi cantik jelita.”

Perlahan tubuh Dewi Bulan dan cahaya bulan pun menghilang. Kemudian Bulan Jelita segera membasuhkan air tersebut ke wajahnya. Setelah itu, bulan tidak sadarkan diri. Setelah sadar, ia sangat terkejut karena sudah berada di atas ranjang tempat tidurnya.

Saat melihat cermin, ia sangat terkejut dan tidak menyadari bahwa yang berada di depan cermin adalah dirinya. Wajahnya sangat cantik, lembut dan juga bersinar bagaikan cahaya bulan. Sang ibu yang melihatnya terkejut dan tidak percaya bahwa yang berada di hadapannya adalah putrinya.

Kini, Bulan Jelita adalah gadis tercantik di desanya dan semua orang mengagumi kecantikannya tersebut. Akhirnya seorang pangeran mendengar kabar bahwa terdapat seorang wanita berparas cantik yang berhati baik dan penyabar. Kemudian pangeran mendatangi Bulan karena ingin mengetahui lebih tentangnya.

Oleh karena kecantikan dan kebaikan yang dimiliki, pangeran pun jatuh cinta kepada bulan dan ingin menikahinya. Bulan pun menerima cintanya dan menikah dengan pangeran. Mereka hidup bahagia dan Bulan melahirkan putra putri yang tampan dan cantik. Meski demikian, Bulan tetap baik dan rendah hati.

(Sumber: https://moondoggiesmusic.com/contoh-cerita-fantasi/#gsc.tab=0) 

Nah anak-anak ibu semuanya setelah kalian baca cerita diatas, coba kalian jawab ya pertanyaan di bawah ini:

1. Bagian dari cerita di atas yang mengandung unsur magis adalah ...

a. Saat Bulan menemui Dewi Bulan

b. saat Bulan membasuh mukanya dengan air

c. saat Bulan menceritakan keinginannya kepada ibunya

d. saat Bulan bertemu dengan pangeran

e. saat Bulan melahirkan anak-anaknya


2. Banyak tokoh dalam cerita di atas ada ...

a. 4

b. 5

c. 6

d. 7

e. tidak dapat ditebak


No comments:

Post a Comment