Fenomena Janda Bolong - SMP Negeri 12 Lhokseumawe

Breaking

Wednesday, October 28, 2020

Fenomena Janda Bolong


        Janda bolong, demikian orang menamainya, menjadi primadona di masa Pandemi Covid-19. Pecinta tanaman hias tak ragu merogoh kocek mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah. Namun, peneliti sistematik dan taksonomi LIPI menilai harga janda bolong tidak masuk akal. Masyarakat telah salah kaprah menganggap tanaman Janda bolong yang memiliki nama ilmiah Monstera Adansonii ini merupakan tanaman yang langka dan tidak bisa didapatkan dengan mudah. Padahal, Monstera Adansonii ini bukanlah termasuk tanaman langka, hanya saja banyak digunakan sebagai tanaman hias karena bentuk daunnya yang unik yaitu bolong-bolong.

          Janda bolong dan tanaman Monstera pada umumnya dapat dengan mudah dikembangbiakkan karena tergolong sebagai tanaman yang merambat. Memperbanyak tanaman janda bolong dapat dilakukan dengan cara stek batang dan ditanam kembali di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung.

         Fenomena tanaman janda bolong yang mahal bisa jadi disebabkan karena beberapa faktor seperti nama tanaman yang sensasional, bentuk daunnya yang unik dan masyarakat yang sedang gemar berkebun di rumah selama Pandemi Covid-19. Situasi ini dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk mencari keuntungan. Masyarakat seharusnya sudah lebih cerdas dalam melihat suatu fenomena, dimana fenomena ini dimanfaatkan oleh para pialang yang melihat kebiasaan masyarakat yang suka ikut-ikutan. 

          Di sisi lain, ada salah satu tanaman Monstera yang terbilang cukup langka dan mirip dengan tanaman janda bolong. Tanaman tersebut adalah Monstera Obliqua yang bila kita lihat sepintas sangat mirip dengan janda bolong. Tetapi tanaman ini tergolong tanaman langka dan berharga ratusan juta. Meskipun bentuknya hampir serupa, tapi Monstera Adansonii dan Monstera Obliqua memiliki beberapa perbedaan yang spesifik.

Pertama, pertumbuhan Adansonii tergolong cepat, sedangkan Obliqua sangat lama. Kedua, bentuk bolong-bolong pada Adansonii melonjong sedangkan Obliqua membulat dan lebih banyak. Ketiga, saat daun Adansonii diraba terasa seperti kulit, pada Obliqua terasa seperti sehelai kertas. Keempat, Adansonii tidak memiliki sulur, sedangkan Obliqua memiliki sulur yang keluar dari batangnya.

No comments:

Post a Comment